Friday, December 19, 2014

MEMILIH JURUSAN KULIAH SECARA TEPAT

Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, berikut tips memilih jurusan yang tepat menurut Gunadi (2007) :
  1. Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.
  2. Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.
  3. Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi  motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.
  4. Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.
  5. Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.
  6. Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.

Kuliah membutuhkan banyak biaya dan waktu yang tidak sebentar. Maka, selagi masih belum terlanjur, memilih jurusan kuliah harus memang benar-benar tepat untuk anda, jangan sampai nantinya putus ditengah jalan.



DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PENGGUNAAN HP BAGI REMAJA

Dampak Positif dan Negatif HP Bagi Pelajar~Sobat, sudah jamak kita lihat anak-anak usia sekolah bahkan sekolah dasar dan TK sekalipun banyak yang sudah menggunakan perangkat teknologi/gadget seperti HP bahkan Tablet. Bahkan ada orang tua yang dengan bangga memperlihatkan dan "memproklamirkan" bahwa anaknya sudah menggunakan dan menenteng HP generasi terbaru kesana kemari. Sebenarnya seberapa besarkah manfaat HP terhadap anak-anak diusia seperti ini ? Apakah sudah ada penelitian mengenai hal ini ? Wallahu a'lam, saya juga tidak tahu, tetapi paling tidak beberapa catatan berikut dapat menjadi acuan bagi kita untuk menjawab apakah benar HP memberi manfaat yang besar. Berikut dampak positif dan negatif yang saya sarikan dari berbagai sumber :

Dampak Positif :
1.   Mempermudah komunikasi. Misalnya saja ketika orang tua atau pihak keluarga akan menjemput anak ketika pulang sekolah/selesai melakukan kegiatan diluar rumah.
2.     Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Karena bagaimanapun teknologi ini hari ini sudah merambah hingga kepelososk-pelosok desa.
3.     Memperluas jaringan persahabatan. 
Dampak Negatif :
1.     Mengganggu Perkembangan Anak. Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan/ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
2. Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3.     Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP "high end" bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar HPnya. 
4.     Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. 
5.     Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
6.     Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gap antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki.
7.     Membentuk sifat hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun merengek-rengek meminta kepada orang tua, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.
8.     Anak kita akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas, disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya, maka HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya mereka lakukan, shalat, makan, belajar bahkan tidur. Karena mereka asyik sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
9.     Nah, yang terakhir ini rasanya dulu ada penelitian yang pernah saya baca, efek sampingan jari yang kebanyakan memencet tombol ketika sms-an, bukankah ujung jari memiliki jutaan syaraf ? apalagi disaat anak-anak pada usia pertumbuhan, tentu kita tidak ingin pertumbuhannya terganggu gara-gara fungsi syaraf yang terhambat pertumbuhannya karena keseringan dipencet ? 


TIPS MEMILIH HEWAN PELIHARAAN

Memiliki binatang peliharaan memang menyenangkan, namun dibalik itu terdapat banyak konsekuensi, mulai dari masalah perawatan, kesehatan, hingga masalah biaya pemeliharaan. Ikuti tips memilih binatang peliharaan yang tepat berikut ini, agar Anda bisa memilih binatang yang sesuai bagi Anda.

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam tips memilih binatang peliharaan yang tepat adalah apakah Anda atau anggota keluarga Anda memiliki waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan binatang tersebut. Jika Anda dan keluarga tidak banyak memiliki waktu luang, pilihlah binatang yang tidak memerlukan interaksi terlalu banyak, misalnya kucing, hamster, kelinci, kura-kura, atau ikan hias. Namun jika Anda atau keluarga memiliki banyak waktu luang, Anda bisa memilih anjing, karena anjing membutuhkan banyak interaksi yang dilakukan melalui bermain atau berlatih.

Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah apakah Anda memiliki ruangan yang cukup untuk memelihara binatang tersebut. Binatang seperti anjing dan kucing membutuhkan tempat yang agak luas untuk beraktivitas, seperti halaman rumah atau kebun. Jika Anda tidak memiliki tempat yang cukup luas, Anda bisa memilih hamster, kura-kura, atau ikan hias.

Pertimbangkan juga usia binatang saat mulai adopsi. Anak kucing atau anak anjing memang menggemaskan, namun seperti anak kecil, mereka masih membutuhkan perawatan dan perhatian yang ekstra, serta rentan terserang penyakit. Memelihara binatang yang sudah dewasa pun perlu pertimbangan yang matang, dan sebaiknya peliharalah binatang dewasa yang sudah terlatih agar perilakunya tidak menimbulkan masalah bagi Anda.

Jangan lupa untuk mengetahui riwayat kesehatan binatang yang akan Anda adopsi, serta apakah binatang tersebut sudah divaksinasi atau belum. Binatang yang rentan terhadap penyakit tentunya akan berpengaruh pada biaya perawatan kesehatannya. Perhitungkan juga biaya-biaya untuk makanan, latihan, serta penitipan jika Anda tidak membawa binatang tersebut saat bepergian.

Setelah memahami tips memilih binatang peliharaan yang tepat, jangan lupa untuk mendiskusikan dengan keluarga sebelum Anda memilih binatang peliharaan yang akan diadopsi. Binatang peliharaan yang dipilih sebaiknya harus disukai oleh semua anggota keluarga, jangan sampai binatang peliharaan ini menjadi sumber pertengkaran dalam keluarga karena ada yang tidak menyukainya. Perhatikan juga jika ada anggota keluarga yang alergi, jangan sampai kehadiran binatang peliharaan ini justru mengganggu kesehatannya.


BORAKS DAN FORMALIN MENURUT ISLAM

Maraknya penggunaan boraks dan formalin untuk mengawetkan makanan cukup meresahkan. Pasalnya, kedua jenis obat pengawet ini sangat membahayakan kesehatan. Nah, bagaimana hukum menggunakan boraks dan formalin ini menurut Islam?
Sebagaimana dijelaskan di dalam buku“Anda Bertanya Ustadz Menjawab”, boraks dan formalin telah banyak disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai makanan, seperti bakso, mie, pisang molen, lemper, siomay, lontong, ketupat, pangsit, dll. Selain bertujuan untuk mengawetkan juga dapat membuat makanan lebih kenyal teksturnya dan memperbaiki bentuknya.
Boraks dan formalin telah dilarang penggunaannya sesuai Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88. Menurut para dokter, mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin akan mengakibatkan muntah, diare, konvulsi, dan depresi pada susunan syaraf pusat. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan demam, anuria, koma, merangsang susunan saraf pusat, depresi, apatis, sianosis, tekanan darah, kerusakan ginjal, pingsan, koma, bahkan kematian.
Mengingat bahayanya boraks dan formalin tersebut, para ulama bersepakat, menggunakan boraks dan formalin untuk mengawetkan makanan lalu dijual kepada konsumen “haram” hukumnya. Hal ini didasarkan kepada sabda Rasulullah Saw, “Janganlah kamu membuat kemudaratan kepada diri sendiri dan orang lain.” (HR. Tirmidzi).
Selain penggunaan obat pengawet berbahaya, masih ada lagi kasus-kasus lainnya yang sering dialami masyarakat namun belum banyak difahami status hukumnya menurut Islam, misalnya hukum penggunaan kontrasepsi KB, rokok, poligami, daging gelonggongan, korupsi, dan penggunaan pil penunda haid.
Seputar permasalahan masyarakat Islam ini, telah dibahas secara lugas di dalam buku “Anda Bertanya Ustadz Menjawab” oleh H. Amirulloh Syarbini, M. Ag. & Dr. H. Hasbiyallah, M. Ag. Buku ini berisi jawaban atas permasalahan yang sering dihadapi oleh umat Islam di sekitar kita, dari permasalahan klasik yang sering ditanyakan oleh umat, mulai dari tharah, shalat, puasa, zakat, sedekah, haji, umrah, qurban, aqiqah, khitan, warisan doa, hingga masalah-masalah kontemporer dan masalah fiqh wanita modern.


BERWISATA SAMBIL BELAJAR BAHASA JERMAN

Jerman. Sebuah negara di Eropa ini terkenal dengan makanan, arsitektur, dan tempat wisata yang penuh sejarah. Jika Anda ada rencana untuk pergi berlibur ke Jerman untuk menikmati sejarahnya, ada baiknya Anda mengenal sekilas mengenai tempat wisatanya dan tentu saja bahasanya.
Jerman memiliki banyak tempat wisata yang bersejarah. Anda dapat mengunjungi Tembok Berlin yang berkaitan erat dengan sejarah Jerman. Tembok ini dibangun untuk membagi kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur pada tahun 1961. Kemudian pada tahun 1989, terjadi reunifikasi dua Jerman sehingga diruntuhkanlah Tembok Berlin.
Selain Tembok Berlin, Anda bisa mengunjungi Reichstag atau gedung parlemen yang berada di Berlin. Bangunan ini bergaya neoklasik dan sering menjadi atraksi utama bagi para wisatawan. Jika Anda bergerak ke daerah Cologne, kunjungilah Katedral Köln atau Kölner Dom. Gereja gotik terbesar di Eropa Utara ini mulai dibangun pada tahun 1248 dan memerlukan 600 tahun untuk menyelesaikannya. Bangunan yang tak kalah megahnya adalah kastil Neuschwanstein. Kastil ini terletak di Bavaria dan dibangun atas keinginan Raja Ludwig II untuk menghidupkan cerita rakyat dan dongeng Bayern.
Jika Anda sudah mengetahui beberapa tempat wisata di Jerman, jangan lupa untuk mempelajari sedikit bahasanya. Berikut percakapan yang dapat Anda praktikkan.
Gabriela : Wohin fahren wir jetzt?
[Mau pergi ke mana kita sekarang?]
Klaus : Wir wollen zum Erich Kästner Museum in Dresden fahren
[Kita akan pergi ke Museum Erich Kästner di Dresden
Gabriela : Können Si emir erzählen, wer Erich Kästner ist?
[Bisakah kamu menceritakan siapa Erich Kästner itu?]
Klaus : Natürlich, Erich Kästner ist en Kinderbuchautor in Deustchland
[Tentu, Erich Kästner adalah seorang pengarang buku anak-anak di Jerman.]
Gabriela : Was können wir dort sehen?
[Apa yang bisa kita lihat di sana?]
Klaus : Dort gibt es Literaturwerke und Fotos von Erich Kästner
[Di sana ada karya-karya sastra dan foto-foto Erich Kästner.]
Sudah siap berwisata ke Jerman? Yuk, pelajari terlebih dahulu bahasanya supaya Anda lebih mudah mengenal dan berwisata di Jerman.


KIAT SUKSES BISNIS ONLINE SHOP

Usaha bukan hanya mengandalkan modal saja namun dalam usaha juga diperlukan trik untuk mengembangkan usaha tersebut. Seperti halnya dengan usaha jualan online yang banyak pesaingnya.
Dalam satu hari saja ada ratusan bisnis yang muncul sehingga semakin lama bisnis tersebut bisa membahayakan bisnis yang anda jalankan.

Untuk mengatasi banyaknya pesaing bisnis di internet tersebut anda memerlukan beberapa kiat agar usaha jualan online anda tidak digeser bahkan dimatikan oleh pesaing. Persaingan bisnis bukan hanya membahayakan bisnis anda namun jika hal ini terus menghantui anda, modal berapapun yang anda keluarkan akan sia-sia.

Usaha jualan online pada dasarnya sama saja dengan jualan secara langsung kepada konsumennya. Jualan online ini memanfaatkan internet untuk emnjalankan bisnis dan dengan beberapa strategi pemasaran online ini anda bisa menguasai jaringan pemasaran anda dengan mudah.
Bila anda merasa usaha jualan online anda sedikit menagalami kendala mungkin cara yang anda jalankan masih kurang senpurna.

Beberapa kiat usaha jualan online yang bisa anda jalankan:

•Website
Anda bisa memanfaatkan website untuk usaha jualan online karena website ini akan mudah dikunjungi banyak orang. Dengan website yang menarik dan beberapa informasi pendukung di website anda agar pengunjung mudah mendapatkan informasi produk pada website anda.


•Kualitas
Anda bisa menjual produk dengan kwalitas bagus sehingga banyak orang yang melirik produk anda. Kwalitas baik ini memang tidak bisa dibuktikan secara langsung karena cara berjualan ini secara onlien sehingga untuk menguatkan bahwa kwalitas barang anda bagus, anda bisa membuat artikel pendukung tentang keunggulan produk yang anda jual.

•Produk
Anda bisa menjual produk yang sering di beli orang atau produk yang sangat dibutuhkan orang saat itu maupun dalam jangka panjang. Contohnya saja anda menjual produk kosmetik.
Kosmetik sampai kapan pun masih diminati banyak orang terutama wanita. Pilihlah produk dengan kwalitas baik dan sering dibutuhkan orang. Jika produk tersebut jarang diminati orang, peluang anda untuk mendapatkan banyak konsumen juga sedikit. Hal ini menjadi masalah bagi keuangan anda dan perputaran modal tidak akan cepat.

• Pendapat konsumen
Anda bisa memasang pendapat dari beberapa konsumen anda yang telah menggunakan produk anda pada website. Pendapat dari mereka bisa menjadi promosi untuk orang lain atau pembaca lainnya.

• Alamat yang jelas
Jika anda menjadi penjual pada website anda, berikanlah informasi pada pembaca tentang alamat usaha anda dengan lengkap menyangkut no. hp, alamat kantor kalau ada, dan beberapa keterangan tentang pembayaran produk.

• Gambar dan keterangan pendukung
Selain menyediakan gambar produk, anda juga bisa menulis beberapa artikel tentang produk anda. Artikel ini bisa berupa review produk yang nada jualan ataupun tips khusus yang berhubungan dengan produk anda.

• Promosi online
Untuk memasarkan usaha jualan online anda bisa melakukan berbagai promosi onlien melalui situs tertentu. Selain situs anda juga bisa optimasi website anda agar mudah ditemukan mesin pencari atau search engine.
Biasanya ada banyak situs penyedia jasa promosi website secara gratis maupun berbayar. Situs promosi berbayar biasanya lebih baik hasilnya daripada situs promosi gratisan.



PENGARUH SITUASI

Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain.

Pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan timbal balik, atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi. Dua hal ini adalah yang akan dihubungkan dan dicari apa ada hal yang menghubungkannya. Di sisi lain pengaruh adalah berupa daya yang bisa memicu sesuatu, menjadikan sesuatu berubah. Maka jika salah satu yang disebut pengaruh tersebut berubah, maka akan ada akibat yang ditimbulkannya.

Definisi situasi menurut William Isaac Thomas (1863-1947) adalah persepsi seseorang dan penafsirannya tentang faktor-faktor sosial yang terjadi pada masa tertentu.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh situasi terhadap konsumen memiliki pengertian sebagai suatu kondisi yang dialami oleh konsumen ketika dihadapkan dengan faktor-faktor sosial yang menyebabkan konsumen melakukan suatu tindakan sebagai suatu timbal balik dari faktor-faktor sosial yang dirasakan.

Strategi iklan merupakan cara yang paling umum dilakukan di dunia marketing, karena iklan diharapkan dapat meningkatkan  kesadaran terhadap suatu produk atau jasa sampai akhirnya konsumen melakukan keputusan pembelian. Selain itu juga iklan memiliki nilai jual yang besar karena selain meningkatkan kesadaran konsumen, iklan juga dapat memberikan pengaruh yang bersifat sugestif.
Perbedaan antara iklan dan bentuk komunikasi marketing lainnya adalah iklan lebih menekankan pada sifatnya yang impersonal seta komunikasi dengan banyak target pasar melalui beberapa saluran media, diantaranya adalah media cetak, media elektronik (televisi dan radio), media internet.

Beberapa macam iklan antara lain :
1. Iklan Antar Bisnis.
Berguna untuk mempromosikan barang-barang atau jasa non-konsumen, artinya baik pemasangan maupun sasaran iklan adalah sama-sama perusahaan. Produk yang diiklankan adalah barang antara yang harus diolah atau menjadi unsur produksi. Yang dimaksud disini adalah barang-barang bahan baku seperti komponen suku cadang dan alat tulis kantor.
Memiliki ciri khas mengandung unsur tekhnik daripada unsur emosional yang ditawarkan pada iklan konsumen.

2. Iklan perdagangan
Diarahkan secara khusus kepada kalangan distributor, pedagang kalangan besarm para agen, eksportir atau importir dan para pedagang besar / kecil. Barang-barang yang diiklankan adalah barang untuk dijual kembali.

3. Iklan eceran
Memiliki karakteristik yang berada di antara iklan perdangan dan iklan barang konsumen.
Contoh : brosur yang diterbitkan oleh pasar swalayan atau toserba.

4. Iklan bersama
merupakan dukungan iklan yang diberikan oleh pihak perusahaan atau pabrik kepada para distributor atau pengecer produknya.
Contoh : Iklan roti dan selai.

5. Iklan keuangan
Meliputi iklan-iklan perbankan, jasa tabungan, asuransi dan investasi. Sebagai pelengkap, iklan yang ditujukan kepada konsumen atau klien kadang-kadang disertakan pula laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, termasuk prospektus-prospektus perusahaan secara lengkap menyongsong penerbitan saham baru, laporan keuangan tahunan.

6. Iklan rekrutmen
Iklan yang ditujukan untuk mencari calon pegawai atau tenaga kerja. Iklan rekrutmen memiliki bentuk kolom atau selebaran pada media cetak.

Periklanan Komparatif 
Praktek dimana pemasangan iklan secara langsung atau tidak langsung membandingkan produk mereka dengan produk lainnya, merupakan cirri khas bahwa produk yang dipromosikan akan lebih unggul dalam satu atau beberapa pertimbangan penting dalam pembelian, hal ini disebut periklanan komparatif. Pilihan iklan komparatif bervariasi dalam sifat perbandingan eksplisitnya dan penyebutan nama merk produknya yang diperbandingkan.
Para penjual selalu menggunakan pesan komparatif dalam menyebutkan manfaat produk mereka atas produk pesaingnya. Demikian pula, para pemasang iklan di media cetak ( surat kabar, majalah) menggunakan pernyataan komparatif selama berabad-abad. Baru pada awal tahun 1970-an, iklan televise di Amerika Serikat mulai menggunakan perbandingan langsung. Sejak itu, semua media mengalami peningkatan yang menyolok dalam pemakaian periklanan komparatif.

Tiga tipe situasi pembelian :
• Straight rebuy : pembelian dilakukan secara teratur seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, tanpa modifikasi.
• Modified rebuy : pembelian dengan melakukan modifikasi (perubahan) spesifikasi produk, harga persyaratan pengantaran dan syarat-syarat lainnya.
• New task : pembelia membeli produk jasa untuk pertama kali. Disini dibutuhkan lebih banyak informasi, lebih banyak orang terlibat dan waktu yang lebih panjang untuk membuat keputusan.

Tipe-tipe perilaku konsumen :
Pengambilan keputusan oleh konsumen akan berbeda menurut jenis keputusan pembelian. Assael, seperti dikutip Kotler (2000) membedakan 4 tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkatan keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan diantara merek.

1. perilaku membeli yang rumit
perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, tv, pakaian , jam tangan, computer pribadi, dll.
Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan harus berusaha untuk mengetahuinya. Sehingga pemasar harus menyusun strategi untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang atribut produk, kepentingannya, tentang merek perusahaan dan atribut penting lainnya.

2. perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan
perilaku membeli semacam ini meliputi keterlibatan yang tinggi pada konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan membeli secara relative cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contoh : karpet, keramik, pipa, dll. Pembeli biasanya mempunyai respon terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan.

3. perilaku membeli berdasarkan kebiasaan
konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdaasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka telah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk seperti gula, garam, air mineral, dll.

4. perilaku membeli yang mencari keragaman
perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak. Sebagai market leader, pemasar dapat melakukan strategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan stok atau dengan promosi-promosi yang dapat mengingatkan konsumen akan produknya.
Karena sekali kehabisan stok, konsumen akan beralih ke merek lain. Apalagi para pesaing sudah menwarkan barang dengan harga yang lebih rendah, kupon, sample dan iklan yang mengajak konsumen untuk mencoba sesuatu yang baru. Ini jelas dicermati dengan baik. Perilaku demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli, harga murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.


SUMBER :

PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA

Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan keputusannya dalam pembelian suatu barang, antara lain keluarga dan rumah tangga. Saat ini keberadaan keluarga dan rumah tangga sangat berpengaruh terhada pola hidup dan prilaku konsumsi seseorang. Hal ini didasari pada gaya hidup keluarga maupun rumah tangga itu sendiri. Semakin tinggi derajat keluarga, semakin tinggi juga kebutuhan hidup. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting terhadap masyarakat. Di dalam keluarga dan rumah tangga sangat berpengaruh terhadap pembelian konsumen, karena kebutuhan keluarga dan rumah tangga sangat banyak. 
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran.
Keluarga sebagai suatu lingkup paling dekat dengan konsumen “keluarga” merupakan pengaruh paling kuat pada si konsumen dalam memilih suatu produk. Mengapa demikian, pertama adalah keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari keluarga. Kedua adalah keluarga sebagai sumber keturunan. Jadi keluarga ada hubungannya dalam mempengaruhi prilaku konsumen. Dalam kehidupan rumah tangga situasi dari keadaan di dalamnya menjadikan patokan dari konsumen sebagai pembeli, dimana tindakan itu terjadi karena pembentukan sebuah emosional, yaitu terbentuknya suatu keprobadian dan gaya hidup dalam diri si konsumen tersebut. Dengan kata lain pembetukan suatu imej seseorang dalam pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh lingkunga sekitar yaiut kelurga,teman, dan sekitar yang berpengaruh besar dalam perilaku konsumen
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan, yaitu :
1.    Banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebgai unit keluarga. Contoh : jika pasangan baru membeli rumah barangkali mereka akan melibatkan anak, orang tua, nenek dan keluarga besar.
2.    Ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Contoh : pengaruh remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orang tua.
Pengaruh rumah tangga dan konsumen terhadap prilaku konsumen itu sendiri disebabkan oleh banyak hal yang memungkinkan terjadi atau tidaknya suatu keputusan pembelian dari konsumen terhadap suatu produk tertentu.
Variabel yang Mempengaruhi Sosiologi Keluarga dan Rumah Tangga 
Pemasar dapat memahami keluarga dan keputusan rumah tangga yang lebih baik dengan memeriksa dimensi sosiologis tentang bagaimana keluarga membuat keputusan konsumen. Tiga variabel sosiologis yang membantu menjelaskan bagaimana fungsi keluarga meliputi kohesi, adaptasi, dan komunikasi.
Ø Kohesi adalah ikatan emosional antara anggota keluarga. Itu mengukur seberapa dekat satu sama lain merasa anggota keluarga pada tingkat emosional. Kohesi mencerminkan rasa keterhubungan atau keterpisahan dari anggota keluarga lainnya.
Ø Adaptasi mengukur kemampuan sebuah keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peran, dan aturan hubungan dalam respon terhadap stres situasional dan perkembangan. Tingkat adaptasi menunjukkan seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh situasi berubah.
Ø Komunikasi adalah dimensi memfasilitasi, penting untuk gerakan pada dua dimensi lainnya. Keterampilan komunikasi positif (seperti empati, mendengarkan reflektif, komentar mendukung) memungkinkan anggota keluarga untuk berbagi kebutuhan mereka berubah karena mereka berhubungan dengan kohesi dan kemampuan beradaptasi. Keterampilan komunikasi negatif (seperti pesan ganda, ganda mengikat, kritik) meminimalkan kemampuan untuk berbagi perasaan, sehingga membatasi gerakan dalam dimensi kohesi dan kemampuan beradaptasi. Memahami apakah keluarga anggota puas dengan pembelian keluarga membutuhkan komunikasi dalam keluarga. Untuk menentukan bagaimana keluarga membuat keputusan pembelian dan bagaimana keluarga mempengaruhi perilaku pembelian masa depan anggotanya, hal ini berguna untuk memahami fungsi yang disediakan dan peran yang dimainkan oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka.
Peran Perilaku 
Keluarga dan kelompok lain menunjukkan apa yang disebut sosiolog Talcott Parsons sebagai perilaku peran instrumental dan ekspresif. 
Ø  Peran instrumental, juga dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan keuangan, kinerja, dan fungsi lainnya yang dilakukan oleh anggota kelompok. 
Ø Peran Ekspresif melibatkan pendukung anggota keluarga yang lain dalam proses pengambilan keputusan dan mengekspresikan kebutuhan keluarga estetika atau emosional, termasuk norma-norma keluarga menegakkan. 

SUMBER :


PENGARUH INDIVIDU

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Pengaruh personal atau individu Merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari faktor pada diri si konsumen, yang diantaranya:
·         Usia dan Tahap Daur Hidup
Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia.
·         Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk mereka.
·         Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
·         Gaya Hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dna pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.
·         Kepribadian dan Konsep Diri
Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merek, atau pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. Untuk memahami perilaku konsumen, pemasar dapat melihat pada hubungan antara konsep diri dan harta milik konsumen. Konsep diri ini telah berbaur dalam tanggapan konsumen terhadap citra mereka.

SUMBER :
Simamora, Bilson. 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedi Pustaka Utama.
Wikipedia.


PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS SOSIAL

Kelas Sosial
Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis (atau stratifikasi) antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Biasanya kebanyakan masyarakat memiliki golongan sosial, namun tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis kategori golongan sosial yang sama. Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Beberapa masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakt seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian pekerjaan.
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama ) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.

Klasifikasi Kelas SosialPembagian Kelas Sosial terdiri dari:
Berdasarkan Status Ekonomi.
Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
- Golongan sangat kaya;
- Golongan kaya dan;
- Golongan miskin.
Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua: merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga: merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.

Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
Golongan menengah: terdiri dari para pegawai pemerintah.
Golongan proletar: adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.

Status Sosial
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.

Cara Memperoleh Status
Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb:
Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.

Akibat Adanya Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kelas sosial dan status sosial merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perilaku konsumen. Bisa kita ambil contoh dalam kehidupan sehari-hari, golongan yang memiliki kelas dan status sosial yang tinggi dapat memenuhi semua kebutuhan dari primer hingga tersier,terutama tersier atau barang-barang mewah yang dapat menunjukkan kelas mereka, seperti seorang anggota DPR atau seorang pengusaha membeli mobil mewah atau rumah yang bernilai sangat tinggi. Sedangkan golongan yang memiliki kelas dan status sosial menengah akan memenuhi semua kebutuhannya namun tidak seperti golongan yang tinggi, mereka berusaha memenuhi kebutuhannya sesuai kemampuan yang mereka miliki, seperti seorang karyawan yang akan memenuhi kebutuhan primer dan sekunder terlebih dulu dan bila memungkinkan akan membeli sebuah mobil sederhana atau sebuah motor untuk menunjang kehidupannya. Lain lagi dengan golongan yang memilki kelas dan status sosial yang rendah, yang mereka pikirkan hanyalah berusaha untuk memenuhi kebutuhan makan mereka sehari-hari.


SUMBER : 

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI

A. Budaya
Budaya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan dan norma-norma yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap dan tindakan individu dalam masyarakat tersebut.sikap dan tndakan individu dalam suatu masyarakat dalam beberapa hal yang berkaitan dengan nilai, keyakinan aturan dan norma akan menimbulkan sikap dan tindakan yang cenderung homogen. Artinya, jika setiap indvidu mengacu pada nilai, keyakinan, aturan dan norma kelompok, maka sikap dan prilaku mereka akan cenderung seragam. Misalnya dalam suatu masyarakat adaaturan mengenai bagaimana melakukan pernikahan sehingga laki-laki dan perempuan dapat dipisahkan sebagai suami istri. Ketika anggota mayarakat akan menikah, maka proses yang dilalui oleh anggota masyarakat itu akan cenderung sama dengan anggota masyarakatyang lainnya.
Menurut” Wallendorf & Reilly dalam Mowen :1995”. Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anngota dari masyarakat tertentu. Definisi di atas menunjukkan bahwa budaya merupakan cara menjalani hidup dari suatu masyarakat yang di transmisikan pada anggota masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya.

B. Kelas sosial dan perilaku pembelian
Dalam berperilaku, status sosial konsumen turut memainkan pengaruh. Tndakan apa yang seharusnya dilakukan konsumen sangat ditentukan oleh status sosialnya. Berikut gambaran perbedaan peran yang dimainkan oleh konsumen dengan status sosial tinggi dan status sosial rendah.
 
Kelas atas Kelas bawah
1. Kebiasaan belanja
a. as a plesure
b. mengunjungi toko yang memiliki image”high-fashion”
c. Lebih banyak mencari informasi dari media masa
d. Harga buku indikator kualitas 1.
a. Menyenangi barang masal dan diskon.
b. Memiliki informasi produk yang minim, bertindak berdasar display di toko dan info wiraniaga, suka membeli produk”on sale”.
 
2. Aktivitas waktu luang
a. Seperti: tennis, golf, menghadiri kegiatan sosial, membaca, mengikuti kegiatan sosial.
b. Lebih banyak membaca surat kabar, untuk acara TV menyukai olahraga dan drama terbaru. 2.
a. Lebih anyak melihat TV, memancing, sepak bola, angkat berat, dan dirumah.
b. Tidak banyak baca surat kabar, suka melihat opera sbun, quiz, dan komedi situasi.
3. Kepribadian
a. Punya keyakinan diri, berani mengambil resiko, memiliki pandangan yang luas.
b. Kepemilikan melambangkan “motivasi pribadi pemilik” 3.
a. Berfokus pada masa kini, dan masa lalu, pandangan yang terbatas, berorientasi pada diri dan keluarga.
b. Kepemilikan merupakan “nasib baik”

C. Pasar Konsumen dan Tingkah Laku Konsumen dalam Membeli
Pasar konsumen:
Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi memiliki tingkah laku sebagai pembeli (konsumen): Perilaku membeli konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang serta jasa untuk konsumsi pribadi. Model Tingkah Laku Membeli:
1. Karakteristik yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
2. Perangsang
3. Penjualan
4. Produk
5. Harga
6. Tempat
7. Promosi
8. Perangsang dan lain-lain.

  Faktor-faktor budaya merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen:
1. Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
2. Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi
3. Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
 
 Faktor-faktor sosial
a. Kelompok acuan
Dua orang/lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung yang membentuk sikap/perilaku seseorang. Orang dalam kelompok acuan yang, karena keteram - pilan, kepribadian, atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain
b. Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan te lah diteliti secara mendalam
c. Peran dan Status Peran: Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan sesorang menurut orangorang yang ada di sekitarnya Status: Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
 
 Faktor-faktor pribadi
a. Umur dan Tahap daur Hidup
b. Pekerjaan
c. Situasi Ekonomi
d. Gaya Hidup
e. Kepribadian dan Konsep diri kepribadian

• Gaya Hidup
adalah Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interest dan opininya. Gaya hidup akan mencakup sesuatu yang lebih dari seke dar kelas sosial atau keperibadian seseorang dan gaya hidup akan menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

• Kepribadian dan Konsep diri Kepribadian
karakteristik psikologi unik dari seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Konsep diri: disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan iden titas mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.
 Faktor-faktor psikologi
a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak
b. Persepsi Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepre tasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenal dunia, bentuknya: Perhatian selektif
Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi distorsi selektif: Menguraikan kecenderungan orang untuk menginte pretasikan informasi dengan cara yang akan mendu kung apa yang telah diyakini Ingatan selektif: Kecenderungan dalam mempertahankan informasi yang mendukung pendirian dan kepercayaan orang.
c. Pengetahuan Perubahan dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman
d. Keyakinan dan sikap Keyakinan: pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu Sikap: Evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten Peran Konsumen dalam Membeli  

Tahap-tahapnya:
a. Kesadaran: konsumen menjadi sadar akan produk baru, tetapi kurang informasi me ngenai produk tersebut.
b. Tertarik: konsumen mencari informasi mengenai produk baru
c. Evaluasi: konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal untuk mencoba produk baru.
d. Mencoba: Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraannya mengenai nilai produk tersebut.
e. Adopsi: konsumen memutuskan untuk menjadi pengguna produk baru sepenuhnya dan teratur

SUMBER :