Sunday, June 14, 2015

Normalisasi Data Base

SOAL LATIHAN
NIP
NamaPegawai
KodeBagian
Bagian
KodeProyek
NamaProyek
0001
Adi
01
EDP
P001
xxx
0002
Bima
02
HRD
P002
yyy
0001
Adi
01
EDP
P002
yyy
0002
Bima
02
HRD
P003
zzz
0003
Candra
03
Produksi
P003
zzz

·       Apakah Sudah memenuhi bentuk normal pertama
·       Bagaimana bentuk normalisasi tabel tersebut

Sudah memenuhi bentuk normal pertama (1NF)
NIP
NamaPegawai
KodeBagian
Bagian
KodeProyek
NamaProyek
0001
Adi
01
EDP
P001
xxx
0001
Adi
01
EDP
P002
yyy
0002
Bima
02
HRD
P002
yyy
0002
Bima
02
HRD
P003
zzz
0003
Candra
03
Produksi
P003
zzz

Tabel normalisasi kedua (2NF)

TabelPegawai
NIP
NamaPegawai
0001
Adi
0001
Adi
0002
Bima
0002
Bima
0003
Candra


TabelBagian
KodeBagian
Bagian
01
EDP
01
EDP
02
HRD
02
HRD
03
Produksi

TabelProyek
KodeProyek
NamaProyek
P001
xxx
P002
yyy
P002
yyy
P003
zzz
P003
zzz


Saturday, June 6, 2015

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

KESIMPULAN

Seharusnya seorang suami dan istri harus banyak bertanya dan belajar, seperti membaca buku yang memang isi bukunya itu bercerita tentang bagaimana cara menerapkan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Di dalam sebuah rumah tangga butuh komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta sebuah rumah tangga yang rukun dan harmonis. Jika di dalam sebuah rumah tangga tidak ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah pihak, itu juga bisa menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga. Seharusnya seorang suami dan istri bisa mengimbangi kebutuhan psikis, di mana kebutuhan itu sangat mempengaruhi keinginan kedua belah pihak yang bertentangan. Seorang suami atau istri harus bisa saling menghargai pendapat pasangannya masing-masing.

Seperti halnya dalam berpacaran. Untuk mempertahankan sebuah hubungan, butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya. Begitu juga halnya dalam rumah tangga harus dilandasi dengan rasa saling percaya. Jika sudah ada rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan aktivitas. Jika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat cemburu yang kadang berlebih dan rasa curiga yang kadang juga berlebih-lebihan. Tidak sedikit seorang suami yang sifat seperti itu, terkadang suami juga melarang istrinya untuk beraktivitas di luar rumah. Karena mungkin takut istrinya diambil orang atau yang lainnya. jika sudah begitu kegiatan seorang istri jadi terbatas. Kurang bergaul dan berbaur dengan orang lain. Ini adalah dampak dari sikap seorang suami yang memiliki sifat cemburu yang terlalu tinggi. Banyak contoh yang kita lihat dilingkungan kita, kajadian seperti itu. Sifat rasa cemburu bisa menimbukan kekerasan dalam rumah tangga.


Maka dari itu, di dalam sebuah rumah tangga kedua belah pihak harus sama-sama menjaga agar tidak terjadi konflik yang bisa menimbulkan kekerasan. Tidak hanya satu pihak yang bisa memicu konflik di dalam rumah tangga, bisa suami maupun istri. Sebelum kita melihat kesalahan orang lain, marilah kita berkaca pada diri kita sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi pada diri kita, sehingga menimbulkan perubahan sifat yang terjadi pada pasangan kita masing-masing.

Sumber: 

Saturday, April 18, 2015

FAKTA MERUPAKAN UNSUR DASAR DARI PENALARAN ILMIAH

Apa itu penalaran ilmiah ?
Berdasarkan KBBI kata ini memiliki kata dasar yaitu nalar, dimana artinya pertimbangan tentang baik buruk. Aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis;  jangkauan pikir;  kekuatan pikir. Sedangkan penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Sedangkan ilmiah dapat diartikan sebagai Ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Namun menjadi kata populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
Sehingga secara umum penalaran ilmiah dapat diartikan sebagai suatu proses berfikir dengan menghubung-hubungkan bukti,fakta atau petunjuk yang menuju kepada suatu kesimpulan atau dengan kata lain penalaran adalah proses berfikir yang sistematik dan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Dan bahan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman atau pendapat dari beberapa ahli.
Ciri-ciri penalaran sebagai berikut :
- Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang valid.
- Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
- Rasional, artinya adalah apa yang sedang dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam

Dari pengertian di atas dapat dimbil suatu kesimpulan bahwa fakta sangat dibutuhkan agar suatu penalaran ilmiah dapat dibangun. Agar dapat menalar dengan tepat, perlu kita memiliki pengetahuan tentang fakta yang berhubungan. Jumlah fakta tak terbatas, sifatnya pun beraneka ragam. Oleh sebab itu, sebagai unsur dasar dalam penalaran ilmiah, kita harus mengetahui apa pengertian dari fakta.

Fakta (bahasa Latin : factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Sedangkan menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan Fakta sebagai hal (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar – benar ada atau terjadi. Fakta merupakan unsur dasar dalam karya ilmiah yang akan dibangun.

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Berikut jenis-jenis karya ilmiah menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
- Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. 
- Kertas kerja, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada analisis dalam makalah.
- Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
- Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
- Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan asli atau orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

KARAKTERISTIK PENULISAN ILMIAH
Berikut ini beberapa karakteristik penulisan ilmiah yang harus diketahui sebagai berikut antara lain :
       Tulisan menggunakan metode ilmiah. 
            Tulisan di dukung dengan menggunakan data empiris.
          Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi.
Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan menggunakan perhitungan statistik.
Menggunakan terminologi khusus yang hanya diketahui sesam kelompok keahlian.
           Hasil temuan dipaparkan dengan menggunakan grafik, tabel, atau gambar.
           Tulisan disusun dengan menggunakan gaya penulisan ilmiah tertentu.
           Hasilnya merupakan dokumentasi teknis.

Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan atau penelitian dalam bidang tertentu, yang kemudian disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang menggunakan tata kalimat dan bahasa yang santun dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Syarat penulisan sebuah karya tulis ilmiah terbagi tiga yaitu :
1.      Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.     Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah.
3.     Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Melihat hubungan antara fakta, penalaran ilmiah dan karya ilmiah dapat disimpulkan bahwa fakta sebagai unsur dalam penalaran ilmiah menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah karya. Penalaran dimaksud adalah penalaran logis yang mengesampingkan unsur emosi, sentimen pribadi atau kelompok. Oleh karena itu, dalam menyusun karya ilmiah metode berpikir keilmuan yang menggabungkan cara berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali tidak dapat ditinggalkan.
Metode berpikir keilmuan sendiri selalu ditandai dengan adanya:
           Argumentasi teoritik yang benar, valid dan relevan.
           Dukungan fakta empirik.
Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap    permasalahan yang dikaji.
   
   SUMBER :