Saturday, April 18, 2015

FAKTA MERUPAKAN UNSUR DASAR DARI PENALARAN ILMIAH

Apa itu penalaran ilmiah ?
Berdasarkan KBBI kata ini memiliki kata dasar yaitu nalar, dimana artinya pertimbangan tentang baik buruk. Aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis;  jangkauan pikir;  kekuatan pikir. Sedangkan penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Sedangkan ilmiah dapat diartikan sebagai Ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Namun menjadi kata populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
Sehingga secara umum penalaran ilmiah dapat diartikan sebagai suatu proses berfikir dengan menghubung-hubungkan bukti,fakta atau petunjuk yang menuju kepada suatu kesimpulan atau dengan kata lain penalaran adalah proses berfikir yang sistematik dan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Dan bahan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman atau pendapat dari beberapa ahli.
Ciri-ciri penalaran sebagai berikut :
- Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang valid.
- Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
- Rasional, artinya adalah apa yang sedang dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam

Dari pengertian di atas dapat dimbil suatu kesimpulan bahwa fakta sangat dibutuhkan agar suatu penalaran ilmiah dapat dibangun. Agar dapat menalar dengan tepat, perlu kita memiliki pengetahuan tentang fakta yang berhubungan. Jumlah fakta tak terbatas, sifatnya pun beraneka ragam. Oleh sebab itu, sebagai unsur dasar dalam penalaran ilmiah, kita harus mengetahui apa pengertian dari fakta.

Fakta (bahasa Latin : factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Sedangkan menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan Fakta sebagai hal (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar – benar ada atau terjadi. Fakta merupakan unsur dasar dalam karya ilmiah yang akan dibangun.

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Berikut jenis-jenis karya ilmiah menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
- Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. 
- Kertas kerja, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada analisis dalam makalah.
- Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
- Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
- Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan asli atau orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

KARAKTERISTIK PENULISAN ILMIAH
Berikut ini beberapa karakteristik penulisan ilmiah yang harus diketahui sebagai berikut antara lain :
       Tulisan menggunakan metode ilmiah. 
            Tulisan di dukung dengan menggunakan data empiris.
          Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi.
Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan menggunakan perhitungan statistik.
Menggunakan terminologi khusus yang hanya diketahui sesam kelompok keahlian.
           Hasil temuan dipaparkan dengan menggunakan grafik, tabel, atau gambar.
           Tulisan disusun dengan menggunakan gaya penulisan ilmiah tertentu.
           Hasilnya merupakan dokumentasi teknis.

Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan atau penelitian dalam bidang tertentu, yang kemudian disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang menggunakan tata kalimat dan bahasa yang santun dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Syarat penulisan sebuah karya tulis ilmiah terbagi tiga yaitu :
1.      Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.     Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah.
3.     Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Melihat hubungan antara fakta, penalaran ilmiah dan karya ilmiah dapat disimpulkan bahwa fakta sebagai unsur dalam penalaran ilmiah menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah karya. Penalaran dimaksud adalah penalaran logis yang mengesampingkan unsur emosi, sentimen pribadi atau kelompok. Oleh karena itu, dalam menyusun karya ilmiah metode berpikir keilmuan yang menggabungkan cara berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali tidak dapat ditinggalkan.
Metode berpikir keilmuan sendiri selalu ditandai dengan adanya:
           Argumentasi teoritik yang benar, valid dan relevan.
           Dukungan fakta empirik.
Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap    permasalahan yang dikaji.
   
   SUMBER :