Wednesday, April 9, 2014

Kehidupan Berpolitik Di Indonesia Dan Implementasinya Dalam Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. 
Politik adalah salah satu bagian dari sistem kebudayaan, di samping ada yang disebut ekonomi, teknologi, seni dan agama. Ada negara yang memandang keikutsertaan setiap manusia dalam penggunaan kekuasaan untuk mengatur kehidupan bersama sebagai suatu hal yang baik, ada juga yang memandang itu justru sebaliknya. Negara yang memandangnya buruk lazim dikategorikan sebagai negara oligarki, sebaliknya negara yang memandangnya baik dikategorika sebagai negara demokrasi. Suatu negara pantas disebut negara demokrasi apabila ia mengundang partisipasi warga negara setiap kali hendak mengambil keputusan yang akan mempengaruhi jalannya kehidupan bersama. Ringkasnya demokrasi ada apabila ada partisipasi. Partisipasi ini berbentuk tuntutan dandukungan, tapi bisa juga kontrol atau pengawasan.
Keberhasilan suatu bangsa dalam membangun kehidupannya sangat ditentukan oleh bangsa itu sendiri, demikian pula dengan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia seharusnya mampu memandang dan menyikapinya secara sungguh-sungguh segala permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini. Sejalan dengan tuntutan reformasi di Indonesia telah terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan nasional. Banyak hal yang sebelumnya dianggap sebagai suatu hal yang biasa, harus mengalami perubahan karena dianggap tidak sesuai dengan era reformasi

Namun seperti yang kita ketahui ada 1001 permasalah yang di hadapai pemerintah setiap hari nya pada kepolitikan indonesia pada saat sekarang ini.Undang-Undang Partai Politik boleh saja berganti setiap musim pemilihan umum. Syarat pendirian parpol pun dipandang semakin sulit. Namun, kontribusi parpol sebagai salah satu pilar demokrasi di Indonesia terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa masih jauh panggang dari api. Partai politik dinilai masih gagal menyejahterakan rakyat.Sebagian besar parpol juga dinilai tidak memiliki basis sosial yang jelas dan spesifik. Tak hanya itu, dari sisi komitmen, parpol dipandang hanya bekerja menjelang pemilu dan "tidur panjang" di antara dua pemilu sehingga tak terbangun format relasi yang melembaga dengan konstituen. Ada pula problem institusionalisasi dan representasi hal ini menimbulkan hal yang bersenjangan dengan penerapan wawasan nusantara yang  diharapkan.

Contohnya :  BANDUNG, (PRLM).- Kehidupan politik Indonesia sudah tak sehat baik para politisinya maupun masyarakat yang memilihnya. Bahkan, sisi materi seperti politik uang lebih mengemuka daripada kualitas dan kemampuan politisi.
"Saya sudah menjadi wakil rakyat dari DPRD Kab. Bandung, DPRD Jabar, dan kini DPR, namun beberapa tahun terakhir ini kehidupan politik makin tak sehat," kata anggota DPR, H. Nu'man Abdul Hakim, saat meresmikan Pasar Kain Cigondewah (PKC), Minggu (10/11/2013).
Lebih jauh Nu'man mengatakan, ketenaran dan materi kini lebih mendominasi dalam kehidupan politik dibandingkan dengan kemampuan dan kualitas politisi. "Tiba-tiba seseorang yang tidak tahu soal politik, namun memiliki ketenaran dijadikan calon wakil rakyat. Akhirnya setelah menjadi wakil rakyat tak bisa berbuat banyak buat rakyatnya," ujarnya.
Nu'man juga menyayangkan perilaku masyarakat sebagai pemilih yang cepat tergoda dengan iming-iming uang. "Kalau masyarakat kondisinya seperti ini akan amat susah untuk menciptakan kondisi politik yang sehat," tegasnya.
Analisis :  Politik merupakan  suatu ilmu dan seni untuk memperoleh kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Dalam hal ini ada pelbagai cara untuk mendapat kekuasaan tersebut ada yang melalui proses yang cukup panjang ada pula yang menggunakan jalan pintas. Kehidupan politik di Indonesia dewasa kini sudah tidak sesuai lagi dengan acuan berpolitik yang tertuang dalam undang-undang, Kehidupan berpolitik saat ini terkesan bertolak belakang dengan apa yang diharapkan, seperti dalam kasus diatas ketenaran dan materi lebih mendominasi daripada kualitas atau pengetahuan yang dimiliki tentang politik padahal pendidikan berpolitik itu sangat penting sebagai landasan fundamental untuk terjun kedalam dunia politik  tidak hanya yang ingin terjun berpolitik saja tetapi pendidikan berpolitik juga penting untuk seluruh rakyat di Negara Indonesia tanpa terkecuali agar rakyat tidak mudah diiming-imingi oleh materi atau politik uang. Tidak sedikit dari mereka yang hanya ingin memperoleh kekuasaan dan terjun ke dalam dunia politik seperti figure-figure seorang artis yang melintas untuk berpolitik dan tidak sedikit juga dari mereka yang hanya menjual ketenaran mereka daripada menonjolkan pengetahuan berpolitik.

Dewasa kini kehidupan berpolitik tidak sesuai lagi dengan implementasi wawasan nusantara yang dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak mendahulukan kepentingan Negara, namun dalam kenyataannya kehidupan berpolitik di Indonesia sekarang ini lebih mementingkan kepentingan golongan mereka sendiri dan bukan mensejahterakan rakyat bahkan mensejahterkan mereka sendiri, bahkan sering terdengar teriakan-teriakan dalam sebuah orasi JANGAN APATIS! Tetapi ketika ada petani yang dipikuli tentara ketika ada surat suara yang tidak terdistribusikan dengan baik dalam pemilu mereka tidak mau ambil pusing dan lebih memilih untuk cuci tangan daripada turun tangan, disini dibutuhkan kesadaran rasa kemanusiaan dalam jiwa seorang politisi semua tergantung pada niat dan tujuannya ketika ingin terjun dalam dunia politik, tidak hanya menjuala ketenaran untuk sebuah kekuasaan tidak hanya  sekedaramateri untuk mengiming-imingi rakyat tetapi sangat dibutuhkan kualitas dan kemampuan dalam berpolitik.

Rakyat juga berperan penting dalam kehidupan berpolitik di Indonesia kerena sistem pemerintahan di Indonesia yakni dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pentingnya pendidikan berpolitik disini agar rakyat lebih cerdas dalam memilih wakilnya untuk menampung aspirasi dan diikut sertakan dalam pembangunan Negara tidak hanya dilayani saja karena rakyat merupakan pemilik yang juga harus diajak dalam pembangunan Negara,   Saya yakin rakyat Indonesia sudah lebih pintar dan tidak mudah di iming-imingi oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, namun diperlukan adanya keselarasan antara rakyat yang memilih dan politik yang sehat di Negara ini meskipun akan sulit untuk menciptakannya tetapi bukan tidak mungkin kedapannya Indonesia memiliki rakyat yang cerdas dan kehidupan berpolitik yang sehat.




No comments:

Post a Comment