Istilah purchasing atau
pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah
definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement
is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or
services.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah
proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan
barang atau jasa.
Pembelian adalah proses
penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa dan perlengkapan. Kegiatan tersebut
terkadang disebut pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan
dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang
dipersyaratkan.
Pembelian adalah salah
satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan (Sofjan
Assauri, 2008, p.223). permintaan pembelian adalah contoh suatu aktivitas yang
merupakan satuan pekerjaan yang ditujukan untuk memicu bagian pembelian
melakukan pengadaan barang sesuai dengan spesifikasi dan jadwal sebagaimana
yang dibutuhkan oleh pemakai barang. Dalam kehidupan
sehari-hari, sering dijumpai beragamnya kebutuhan konsumen. Berbeda individu,
maka akan berbeda pula karakteristik kebutuhan dan keinginannya. Bila konsumen
adalah seorang mahasiswa, maka kebutuhannya berkisar antara buku-buku penunjang
mata kuliah, kendaraan, komputer/laptop,alat tulis dan lain sebagainya.
Disisi lain, bagi perusahan penyedia kebutuhan dan keinginan konsumen, akan
sangat sulit baginya apabila banyak kompetitor yang juga memproduksi
produk-produk serupa. Bila produsen tidak update, memahami dan membaca
keinginan pasar dengan baik, maka lambat laun akan ditinggalkan oleh konsumen.
Hal inilah yang menyebabkan persaingan dalam pasar produk semakin ketat karena
setiap produsen berlomba-lomba merebut perhatian konsumen dengan aneka ragam,
rupa, harga jual dan keunggulan produk masing-masing. Kompetisi tersebut akan
terus berlanjut karena sejumlah merek baru terus bermunculan dengan berbagai
macam varian. Banyaknya fenomena yang terjadi di pasar perdagangan menyebabkan
penulis tertarik untuk meninjau lebih dalam, menganalisis perilaku konsumen
dalam menentukan keputusan pembelian untuk produk sepatu Homyped.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Keputusan Pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000 :437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasaran. Melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Keputusan Pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000 :437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasaran. Melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi.
Pengambilan keputusan konsumen adalah bukan proses yang seragam. Ada perbedaan
antara (1) pengambilan keputusan dan (2) keputusan dengan keterlibatan
kepentingan yang tinggi dan keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang
rendah.
SUMBER :
No comments:
Post a Comment