Wednesday, January 30, 2013

BENTUK SENI BUDAYA BATAK



Melimpahnya kebudayaan Indonesia terlihat dari beragamnya bentuk pertunjukan, tarian, alat musik, dan pakaian. Bukan hal mudah untuk menciptakannya karena harus mencurahkan akal budi dan daya upaya masyarakat suatu wilayah.

Tari tor-tor tarian khas indonesia budaya asli batak indonesia. Tarian Tor Tor indonesia seirama dengan diiringi alat musik traditional batak seperti gondang, suling, dan terompet khas batak. Tari tor-tor digunakan dalam acara ritual khusus yang bersinggungan dengan leluhur, dan tarian ini merupakan simbol untuk berkomunikasi dengan para leluhur batak sumatra utara.

Tarian tor-tor indonesia ini memanggil arwah leluhur dan dipanggil masuk ke dalam patung sehingga patung tersebut bergerak menari dengan kaku, meliputi gerakan tangan dan kaki " jinjit-jinjit"

Jenis tarian tor-tor berbeda-beda istilahnya mempunyai beberapa macam jenis tergantung dari kegunanaan dan fungsi tarian itu. ada yang disebut tari tor-tor pangurason yaitu tarian yang digelar saat pesta untuk membersihkan tempat dan lokasi agar jauh dari mara bahaya.

Ada lain lagi seperti tari tor tor Sipitu cawan yang biasa digelar saat pengukuhan raja, yang dulu kala menurut sebuah legenda tarian tor-tor sipitu cawan berasal dari 7 putri bidadari yang mandi di sebuah telaga di gunung pusuk buhit.

Ada lagi jenis tor-tor Tunggal Panaluan batak yang digelar bila dalam suatu desa sering dilanda musibah, tarian ini di tarikan agar ,musibah yang ada di batak bisa secepatnya hilang dan desa aman dari marabahaya.
Pesan ritual dalam tarian tor-tor yakni takut dan taat pada Tuhan, sebelum tari dimulai harus ada musik persembahan pada Yang Maha Esa.

Kemudian dilanjutkan pesan ritual untuk leluhur dan orang-orang masih hidup yang dihormati. Terakhir, pesan untuk khalayak ramai yang hadir dalam upacara. Barulah dilanjutkan ke tema apa dalam upacara itu.
Durasi Tari Tor-tor bervariasi, mulai dari tiga hingga sepuluh menit. Di tanah Batak, hal ini tergantung dari permintaan satu rombongan yang mau menyampaikan suatu hal ke rombongan lain.

Dimintalah satu buah lagu pada pemusik. Jika maksud sudah tersampaikan, barulah tarian dihentikan.
Tarian ini akhirnya bertransformasi di Ibu Kota karena mulai ditampilkan di upacara perkawinan. Jika sudah sampai di upacara ini, bentuknya bukan lagi ritual melainkan hiburan. Karena menjadi tontonan dan tidak semua yang hadir ikut terlibat dalam tarian tersebut.


No comments:

Post a Comment